ARTIKEL


BERMAIN PERMAINAN KECIL (SCORPION) PADA ANAK
Bemain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau menggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberikan kesenangan maupun mengembangkan imajinasi anak. Aktifitas bermain tidak lepas dari pemikiran dan melibatkan suatu pandangan seseorang. Bermain mengacu pada berbagai kegiatan sukarela, termotivasi intrinsik yang biasanya terkait dengan kesenangan dan kenikmatan.
 Bermain bisa terdiri dari interaksi lucu, pura-pura atau khayalan antara perorangan dengan dirinya sendiri atau mainan. Bermain sering dikaitkan dengan anak-anak dan remaja pada tingkat kegiatan masing-masing, tetapi bermain juga bisa menjadi kegiatan orang dewasa yang berguna. Bermain sering diartikan sebagai hal-hal yang tidak sesuai dilakukan. Namun seseorang yang bermain dapat menfokuskan pikirannya pada tujuannya. sedangkan bermain dengan tujuan yang jelas dan apabila tersruktur dengan peraturan disebut permainan. Permainan inilah yang sering dilakukan oleh anak-anak. Menurut Rusli lautan (2001:33). Permainan dibagi mejadi 4 kategori yaitu :
1.      Agon adalah permainan yang bersifat pertandingan, melawan dengan kesempatan sama untuk mencapai kemenangan sehingga dibutuhkan pekerjaan fisik yang kuat.
2.      Alea adalah permainan yang mengandalkan hasil untung –untungan atau hukum peluang seperti dadu, sementara kekuatan otot tidak dibutuhkan dalam permainan ini.
3.      Mimikri adalah permainan yang memerlukan kebebasan dan bukan kesungguhan.
4.      Illinx adalah permainan yang mencakup perjalanan yang melampiaskan kebutuhan untuk bergerak, bertualang dan dinamis, lawan dari keadaan diam . seperti berolahraga di alam terbuka atau mendaki gunung.
Permainan Agon  sering dimainkan oleh anak-anak. Karena dalam kategori permainan ini anak dituntut untuk menang. Sedangkan alea dan mimikri jarang dimainkan karena cenderung pasif dan kurang menantang bagi anak-anak.  Agon atau permainan yang bersifat pertandingan melawan dengan kesempatan yang sama untuk menang inilah yang sering diaplikasikan oleh gur pendidikan jasmani dalam melaksanakan pembelajaran. Permainan seperti ini sering disebut sebagai permainan kecil. Permainan kecil adalah permainan yang tidak mempunyai peraturan baku mengenai peraturan permainannya, alat yang digunakan, ukuran lapangan maupun lama pertandingannya. Hal ini disesuaikan dengan keadaan lingkungan serta perlengkapan yang dimiliki. Permainan kecil dibagi menjadi dua jenis yaitu permainan kecil dengan alat dan permainan kecil tanpa alat beregu maupun perorangan. Permainan kecil dengan alat yaitu permainan dengan menggunakan berbagai macam alat yang dianggap bisa digunakan untuk bermain. Misalkan bola, tali, kertas dll. alat tersebut dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan sebagai alat permainan. Sedangkan permainan kecil tanpa alat yaitu permainan dengan menggunakan diri sendiri ( perorangan maupun beregu ) mengikuti aturan yang telah disepakati sebelumnya. Permainan kecil tanpa alat beregu biasanya lebih meningkatkan agresifitas anak-anak  karena memiliki banyak tuntutan  dan sifatnya kompetitif dibandingkan dengan permainan kecil lainnya.  Hal ini terjadi karena dalam permainan kecil tanpa alat beregu terdiri dari lebih dua orang sehingga dalam pelaksaan permainan anak dituntut berkerja ektra yaitu dalam segi fisik, kekompakan, kemampuan integensi dalam memecahkan masalah secara bersama-sama koordinasi gerak  serta yang lebih penting yaitu menahan ego dan emosi dalam menghadapi tekanan lawan maupun teman satu regu. Hal inilah yang menyebabkan permainan kecil beregu tanpa alat dapat meningkatkan agresifitas anak dalam bermain dalan suatu permainan. Permainan seperti ini dapat berpengaruh positif dalam perkembangan gerak motorik anak serta meningkatkan kemampuan menetralisir ego maupun emosional dalam  keadaan tertekan maupun menekan. contoh permainan kecil beregu  :
Permainan Scorpion
-             Alat yang digunakan lapangan, peluit, topi.
-             Permainan minimal 3 orang maksimal 6 orang untuk efektifas permainan
Permainan scorpion merupakan merupakan permainan yang agresif. Permainan ini mengutamkan kelincahan, kekuatan, kerjasama. Hal ini diperlukan karena dalam permainan scorpion dibutuhkan komunikasi yang baik antara kepala dan ekor.
 Cara permainan scorpion sebagai berikut, anak dibentuk berbanjar tiap banjar ditempati 3-6 orang disesuaikan kebutuhan dan kondisi lapangan. Apabila anak sudah terbentuk banjar instruktur mengintruksikan untuk baris terahir mengambil topi dipakai terbalik, topi ini merupakan maskod atau kartu as dari permainan scorpion ini. Selanjutnya baris paling depan merupakan kepala scorpion yang tugasnya meraih topi (maskod) dan menjaga maskod dari incaran lawan, kepala scorpion merupakan sentral dari permainan ini. Biasanya anak yang dianggap kuat, lincah dan waspada yang menempati posisi kepala. Anak yang berada nomor dua kebelakang tidak kalah sentral posisinya mereka merupakan penyeimbang antara kepala dan ekor. Pada posisi ini kedua tangan memegang pundak teman sebanjar kecuali baris paling depan (kepala). Fungsi dari pegangan kedua tangan adalah sebagai penyambung atau satu kesatuan dari tubuh scorpion hal ini sangat penting karena apabila pegangan lepas maka maka scorpion dinyatakan mati (kalah).
Cara permainan
-          Anak dibariskan berbanjar, tiap banjar di isi min 3-6 anak disesuaikan dengan kondisi anak dan lapangan.
-          Untuk membuat scorpion anak menyatukan tubuh dengan cara tiap anak memegang pundak pemain di depanya kecuali baris paling depan (kepala).
-          Baris paling depan menjadi kepala scorpion, baris kedua,tiga, empat ,lima menjadi badan scorpion penyeimbang antara kepala dan ekor. Kedua pegangan (badan) scorpion tidak boleh lepas, apabila lepas scorpion nyatakan mati atau kalah.
-          Baris paling belakang menjadi ekor  dan menggunkan topi yang disebut sebagai maskot dari permainan ini. 
-          Setelah anak menjadi scorpion secara utuh instruktur mulai mengintruksikan untuk memulai permainan dan bertanding untuk memperebutkan mascot dari scorpion lainnya.
-          Pertandingan boleh satu lawan satu, tiga scorpion sekaligus bahkan lebih dari tiga. Dalam hal ini instruktur mempunyai peranan penting dalam mengatur ritme permainan.
-          Saat permainan dimulai kepala scorpion mempunyai tugas berat dalam menjalankan misinya yaitu menjaga dan mengambil maskod.
Setelah permainan usai instruktur menjelaskan manfaat dari permainan ini yaitu untuk melatih kekompakan dalam tim, waspada dalam ketika mendapat ancaman dari lawan, konsentrasi dalam melaksanakan tugas. Permainan ini juga dapat membentuk sikap tanggung jawab dalam suatu tim.